Skip to main content

Pedagang Sepatu dan bulan Ramadhan

       Sore ini rumahku kedatangan seorang tamu, tidak ada hal yang aneh dengan tamu yang datang, sama seperti orang pada umumnya,. sang tamu datang dengan menggunakan  sepeda motor tua yang selalu digunakan untuk berjualan sepatu dimana ada tempat atau pedagang kakilima, jualanyapun bukan sepatu bermerk dengan jutaan harganya,. yang dijual adalah sepatu biasa pada umumnya,. atau bisa dibilang sepatu sejuta umat. he2,.

         beliau datang dengan senyuman, menyapa dengan penuh persaudaraan,...sang tamu berbincang dengan orangtuaku seperti layaknya tamu pada umumnya,.. akupun juga ikut mendengar percakapan mereka,.. mulai dagangan sampai hal-hal yang menurut mereka penting, sebab aku juga berada diruang tamu ketika itu,..

         
          Ada hal yang menarik buatku, serta menjadi catatan penting,. sang tamu ketika disinggung oleh ibuku tentang daganganya pada bulan ramadhan, yang notabene adalah salah satu waktu yang potensial untuk menjaring rezeki sebanyak-banyaknya. karena pada bulan ramadhan orang identik lebih cenderung konsumtif jika dibandingkan dengan waktu-waktu biasanya. Sehingga otomatis penjualan sepatunya akan meningkat drastis, lagian ramadhan kali ini juga bertepatan dengan ajaran baru, anak-anak masuk sekolah. pasti dagangnya laris manis.



         Tetapi jawaban yang ditunggu tidak seperti yang diperkirakan,.sang tamu dengan jawaban datar berkata "kulo niku yen poso mboten sadean rumiyin, kulo pengen ngraosaken berkah wulan poso" (saya itu kalu bulan puasa tidak jualan, saya hanya ingin mendapatkan keberkahan bulan puasa). Sekilas jawabanya terlihat bodoh dan menyia-nyiakan kesempatan emas dalam berjualan, yaitu ajaran baru dan ramadhan. dalam batinku berkata: "pakdhe-pakdhe kalo tidak jualan anak istrimu makan apa?". belum selesai umpatanku beliau melanjutkan bicara: "kulo  niku nyelengi ben wulan kagem persiapan wulan poso, supados wulan poso mboten diribetke sadean"(saya itu setiap bulan menyisihkan uang sedikit demi sedikit untuk digunakan keperluan selama bulan puasa).



Wah,. saya cukup tercengang mendengar apa yang beliau katakan,.. tahun gini masih ada orang yang ikhlas beribadah kpd Allah tanpa terfikir, berapa potensial profit yang hilang selama beliau tidak bekerja.



Bagaimana tanggapan kalian ??


Klaten 17 Juli 2014


Comments

Popular posts from this blog

Sholawat Wasiat KH Ahmad Umar bin Abdul Mannan

Allahumma sholli wa salim ‘alaa Sayyidina wa maulanaa muhammadin ‘adada maa fi ‘ilmillahi sholatan Da’imatan bida wa min mulkillahi Wasiate Kyai Umar maring kita Mumpung sela ana dunya dha mempengo Mempeng ngaji ilmu nafi’ sangu mati Aja isin aja rikuh kudu ngaji KH Ahmad Umar bin Abdul Mannan Surakarta Dha ngajiha marang sedulur kang ngerti Aja isin najan gurune mung bayi Yen wus hasil entuk ilmu lakonono Najan sithik nggonmu amal dilanggengno Aja ngasi gegojegan dedolanan Rina wengi kabeh iku manut syetan Ora kena kanda kasep sebab tuwa Selagine durung pecat sangka nyawa Ayo konco padha guyub lan rukunan Aja ngasi pisah congkrah lan neng-nengan Guyub rukun iku marakake ruso Pisah congkrah lan neng-nengan iku dosa Ing sahrene dawuh rukun iku nyata Ayo enggal dha nglakoni aja gela Aja rikuh aja isin aja wedi Kudu enggal dilakoni selak mati Mula ayo bebarengan sekolaho Mesti pinter dadi bocah kang utama Budhi pek

Hukum memasang Kijing pada Makam

Hukum memasang Kijing pada Makam Tidak sedikit kita mengaku sebagai warga NU, tetapi terkadang keputusan hasil bahtsul masail kurang bergitu faham atau bahkan tidak pernah baca, padahal semua sebenarnya sudah ada, misalnya tentang bagaimana hukum memasang Kijing pada Makam Tampak makam KH Abdurahman Wahid (Gus Dur) di kompleks pemakaman keluarga pondok pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Jumat (27/12). TEMPO/Ishomuddin Deskripsi Masalah Masyarakat Jawa sering melakukan "nyandi makam (memasang kijing)  setelah seribu  hari  dari wafat seseorang dan itu terjadi di makam umum. Pertanyaan Bagaimana hukumnya "nyandi makam"  termasuk makam para Wali? Jawaban "Nyandi makam" atau membuat bangunan di atas kubur atau di atasnya tanpa tujuan syar'i seperti dicuri, digali binatang buas atau terkena banjir, maka hukumnya makruh jika tanahnya milik sendiri. Tetapi jika di tanah milik umum, maka hukumnya haram. Sedangkan "nyandi makam&q