Skip to main content

Ahok jadi pemimpin bolehkah ?


"Tuhan saja enggak semua orang suka.
Buktinya, rumah ibadah saja enggak penuh juga, kan?"
(Basuki Tjahaya Purnama)

sedikit kata-kata ahok yang cukup pedas buat saya pribadi, ini menurut saya cukup bisa menggambarkan bagaimana sih karakter Ahok itu. 

Basuki Tjahaya Poernama alias Ahok , source: Google


Basuki Tjahaya Purnama, sering dipanggil  dengan ahok merupakan tokoh yang cukup unik dan menarik, kenapa ? ya secara umum dia Tionghoa dan masih non muslim, tetapi jika dilihat dari sepak terjang yang beliau lakukan cukup membuat malu kita sebagai penduduk pribumi, 

Ahok sudah lebih maju dan lebih banyak berkorban buat bangsa ini, bisa dibaca itu info dari internet tentang biografinya, dia sudah menerapkan kebijakan-kebijakan publik yang baik meski dia sebagai minoritas, belum lagi kebijakan di jakarta yang mewajibkan paling tidak remaja muslim harus hafal minimal Juz 30 dan program pemberantasan buta Al Quran di jakarta, ada lagi program penggantian tanah masjid jika ingin diperluas, padahal pemimpin yang dulu saja belum tentu bisa begitu, Ahok pun juga tidak kalah pengetahuan dengan orang muslim, ahok bahkan faham betul sejarah maupun pengetahuan islam, saya malah lebih cenderfung menilai ahok sebagai orang yang lebih islami dibandingkan orang islam yang menggaku-ngaku paling islam.

Tetapi ada satu pertanyaan yang cukup mengganjal buat saya, Lalu bagaimanakah hukumnya memilih pemimpin dari non muslim ?

Secara umum memang orang muslim itu Tidak diperkenankan memilih pemimpin dari non muslim, tetapi ketika keadaan mengharuskan mengangkat pemimpin dari non muslim ya maka tidak jadi masalah,. karena memang keadaan mengharuskan demikian maka kita ikuti aja, karena kita sebagai warga negara yang baik, maka harus patuh terhadap konstitusi. Ingat kita berada di negara damai negara indonesia, maka berbeda halnya jika kita berada di negara islam.

berdasarkan diskusi di  forum piss-ktb sih begini


Comments

Popular posts from this blog

Sholawat Wasiat KH Ahmad Umar bin Abdul Mannan

Allahumma sholli wa salim ‘alaa Sayyidina wa maulanaa muhammadin ‘adada maa fi ‘ilmillahi sholatan Da’imatan bida wa min mulkillahi Wasiate Kyai Umar maring kita Mumpung sela ana dunya dha mempengo Mempeng ngaji ilmu nafi’ sangu mati Aja isin aja rikuh kudu ngaji KH Ahmad Umar bin Abdul Mannan Surakarta Dha ngajiha marang sedulur kang ngerti Aja isin najan gurune mung bayi Yen wus hasil entuk ilmu lakonono Najan sithik nggonmu amal dilanggengno Aja ngasi gegojegan dedolanan Rina wengi kabeh iku manut syetan Ora kena kanda kasep sebab tuwa Selagine durung pecat sangka nyawa Ayo konco padha guyub lan rukunan Aja ngasi pisah congkrah lan neng-nengan Guyub rukun iku marakake ruso Pisah congkrah lan neng-nengan iku dosa Ing sahrene dawuh rukun iku nyata Ayo enggal dha nglakoni aja gela Aja rikuh aja isin aja wedi Kudu enggal dilakoni selak mati Mula ayo bebarengan sekolaho Mesti pinter dadi bocah kang utama Budhi pek

Hukum memasang Kijing pada Makam

Hukum memasang Kijing pada Makam Tidak sedikit kita mengaku sebagai warga NU, tetapi terkadang keputusan hasil bahtsul masail kurang bergitu faham atau bahkan tidak pernah baca, padahal semua sebenarnya sudah ada, misalnya tentang bagaimana hukum memasang Kijing pada Makam Tampak makam KH Abdurahman Wahid (Gus Dur) di kompleks pemakaman keluarga pondok pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Jumat (27/12). TEMPO/Ishomuddin Deskripsi Masalah Masyarakat Jawa sering melakukan "nyandi makam (memasang kijing)  setelah seribu  hari  dari wafat seseorang dan itu terjadi di makam umum. Pertanyaan Bagaimana hukumnya "nyandi makam"  termasuk makam para Wali? Jawaban "Nyandi makam" atau membuat bangunan di atas kubur atau di atasnya tanpa tujuan syar'i seperti dicuri, digali binatang buas atau terkena banjir, maka hukumnya makruh jika tanahnya milik sendiri. Tetapi jika di tanah milik umum, maka hukumnya haram. Sedangkan "nyandi makam&q